Muslim Australia Juga Diintimidasi dan Diteror |
Australia - Intimidasi terhadap komunitas muslim merebak di Australia. Pemimpin Dewan Islam Queensland di Australia, Sultan Dien menyebutkan bahwa sebuah bis pelajar muslim dilempari batu oleh sekelompok orang sambil meneriakkan yel yel anti Islam. Akibat serangan itu, menurut Dien, anak-anak sekolah muslim sekarang sangat ketakutan pergi ke sekolah. “Kami juga mendapat banyak laporan tentang terror yang diterima warga muslim di Australia. Teror itu antara lain berbunyi, “Kalian akan menanggung apa yang kalian lakukan di AS, dan ancaman ini pasti kami lakukan atas kalian.” Sementara itu, Amjad Mahbub yang menjabat Ketua Assosiasi Dewan Islam Australia menyebutkan bahwa sekelompok muslim di Sidney mendapat ancaman melalui telepon dan email. Isi ancaman itu antara lain adalah: “Kalian muslim semuanya adalah teroris dan kriminal dan kalian semuanya layak dihukum mati. Setiap muslim wajib membayar aksi terror yang telah mereka lakukan…. Harus dibalas... harus dibalas..." Ada juga terror dan ancaman bom terjadi di sebuah Perguruan Islam di Adelaide, Selatan Australia sehingga menyebabkan sekolah itu ditutup mendadak. Disebutkan juga laporan tentang adanya sebagian orang yang mencari-cari data nama nama orang muslim melalui telepon, setiap masjid dan semua institusi Islam untuk melakukan melakukan teror dan intimidasi. Selain itu, teror terhadap muslim juga dilakukan oleh sekelompok orang tak dikenal dengan menuliskan sebuah grafiti di sebuah tembok di Melbourne. Coretan grafiti itu berisi dukungan umat Islam terhadap aksi penghancuran di New York dan Washington. Tentu saja, coretan itu menambah kemarahan non muslim sekaligus menambah rasa takut kalangan muslim. Saat ini polisi memperketat penjagaan di sejumlah sekolah muslim, perumahan muslim dan masjid-masjid. Para pimpinan komunitas Muslim di Australia memang meminta pemerintah Canberra dan polisinya mengerahkan bantuan kepolisian dan pasukan keamanan untuk memberi perlindungan secara menyeluruh untuk lokasi-lokasi muslim. Melihat berbagai fenomena tersebut Asosiasi Lembaga HAM negara-negara Arab menyatakan protes keras. Asosiasi HAM Arab yang terdiri dari 24 lembaga HAM tersebut meminta AS tetap berpegang pada undang undang internasional dalam menerapkan hukuman atas pelaku serangan yang melumatkan gedung WTC di New York. Mereka juga meminta AS untuk tidak melakukan serangan massal dengan objek yang luas sehingga akan menjatuhkan korban orang-orang yang tak bersalah. Pernyataan ini ditandatangani oleh 24 lembaga HAM asal negara-negara Arab, antara lain, Mesir, Ghaza, Libanon, Jordania, Khoourtum, Suriah dan Yaman. |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar