Dialog akhwat nembak ikhwan
bidadari biru: ehm....
bidadari biru: akhy yang baik...
Arjuna: ya ukhti
bidadari biru: ehm....
bidadari biru: jadi gini akhy....
Arjuna: disini udah deg-degan...
bidadari biru: begini akhy yang baik hati....
Arjuna: mmmh ya ukh
bidadari biru: ana hanya ingin bertanya...
bidadari biru: mmm.....
bidadari biru: begini akhy.... <<ga selesai2 deh, begana begini melulu>>
Arjuna: silahkan tanya ajah jangan ragu [mode tegas On]
Arjuna: ada apa ya ukht [pura2 ga ngerti]
bidadari biru: apakah antum ingin menikah? <<pinter nanyanya, pasti jawabnya ingin. kalo ditanya siap or ga, jawabannya bisa jadi engga>>
Arjuna: bukan ingin ukht, tapi udah ada niat, karena nikah kan salah satu ibadah...
bidadari biru: Alhamdulillah....
Arjuna: emangnya kenapa ukht [pura2 ga ngerti lagih]
bidadari biru: berarti antum masih normal <<pura2 mengalihkan perhatian>>
Arjuna: Insya Allah sayah normal
bidadari biru: akhy.... sebetulnya, ana sudah lama menaruh perhatian kepada antum <<pura2 malu>>
Arjuna: [sambil lipat2 ujung kerudung nggak]
bidadari biru: antum ikhwan yang baik, sholeh, sabar, dan sederhana.... <<ngadepnya ke tembok ah, pura2 malu>>
bidadari biru: ana tahu, ini tidak biasa.... <<mode makin serius ON>>
Arjuna: apanya yg tidak biasa ukht [pura2 ga ngerti lagih dan lagih on]
bidadari biru: tetapi, ini adalah pilihan, ana tidak ingin menyimpan perasaan ini terlalu lama <<mode Oneng, pura2 ga peduli reaksi lawan bicara>>
bidadari biru: akhy yang baik..... <<mode mengheningkan cipta ON>>
Arjuna: iya ukht [ikhwannya mulai ga sabar]
bidadari biru: bersediakah antum membetulkan genteng bocor di rumah ana?
bidadari biru: <<mode salah ngomong ON>> saking groginya
Arjuna: [ikhwannya mengernyitkan alis]
bidadari biru: akhy.....
Arjuna: ya ukht...
bidadari biru: maukah antum menemui orang tua ana?
Arjuna: kenapa emang, lagi sakit [pura2 oon]
bidadari biru: untuk melamar ana menjadi istri antum <<mode plong ON>>
Arjuna: masya Allah... [mode tekejut on]
bidadari biru: akhy yang baik...
Arjuna: ya ukhti
bidadari biru: ehm....
bidadari biru: jadi gini akhy....
Arjuna: disini udah deg-degan...
bidadari biru: begini akhy yang baik hati....
Arjuna: mmmh ya ukh
bidadari biru: ana hanya ingin bertanya...
bidadari biru: mmm.....
bidadari biru: begini akhy.... <<ga selesai2 deh, begana begini melulu>>
Arjuna: silahkan tanya ajah jangan ragu [mode tegas On]
Arjuna: ada apa ya ukht [pura2 ga ngerti]
bidadari biru: apakah antum ingin menikah? <<pinter nanyanya, pasti jawabnya ingin. kalo ditanya siap or ga, jawabannya bisa jadi engga>>
Arjuna: bukan ingin ukht, tapi udah ada niat, karena nikah kan salah satu ibadah...
bidadari biru: Alhamdulillah....
Arjuna: emangnya kenapa ukht [pura2 ga ngerti lagih]
bidadari biru: berarti antum masih normal <<pura2 mengalihkan perhatian>>
Arjuna: Insya Allah sayah normal
bidadari biru: akhy.... sebetulnya, ana sudah lama menaruh perhatian kepada antum <<pura2 malu>>
Arjuna: [sambil lipat2 ujung kerudung nggak]
bidadari biru: antum ikhwan yang baik, sholeh, sabar, dan sederhana.... <<ngadepnya ke tembok ah, pura2 malu>>
bidadari biru: ana tahu, ini tidak biasa.... <<mode makin serius ON>>
Arjuna: apanya yg tidak biasa ukht [pura2 ga ngerti lagih dan lagih on]
bidadari biru: tetapi, ini adalah pilihan, ana tidak ingin menyimpan perasaan ini terlalu lama <<mode Oneng, pura2 ga peduli reaksi lawan bicara>>
bidadari biru: akhy yang baik..... <<mode mengheningkan cipta ON>>
Arjuna: iya ukht [ikhwannya mulai ga sabar]
bidadari biru: bersediakah antum membetulkan genteng bocor di rumah ana?
bidadari biru: <<mode salah ngomong ON>> saking groginya
Arjuna: [ikhwannya mengernyitkan alis]
bidadari biru: akhy.....
Arjuna: ya ukht...
bidadari biru: maukah antum menemui orang tua ana?
Arjuna: kenapa emang, lagi sakit [pura2 oon]
bidadari biru: untuk melamar ana menjadi istri antum <<mode plong ON>>
Arjuna: masya Allah... [mode tekejut on]
Arjuna: ...nggg... ngg... ngga salah ukht...[ikhwannya kaget]
bidadari biru: Insya Allah engga salah akhy.... <<mode sangat yakin ON>>
bidadari biru: ana sudah istikhoroh, dan ana yakin dengan pilihan ini <<lagi2 mode sangat yakin ON>>
Arjuna: ukhti yang baik... [mode jaim on]
Arjuna: subhanallah, ana sungguh kaget dan tidak menyangka sama sekali sebelumnya...
bidadari biru: <<menanti sambil harap2 cemas>>
Arjuna: [jaim on]
bidadari biru: <<deg2an, serasa mau pingsan menunggu jawaban>>
Arjuna: sungguh suatu kehormatan bagi ana mendengar ungkapan isi hati anti....
Arjuna: layaknya khadijah r.a yang meminang sang Nabi...
Arjuna: namun....
Arjuna: [mode serius sekali, banget, pisan ON]
Arjuna: ana bukanlah sang Nabi... jauh bumi dari langit....
Arjuna: hanya sekedar menyerupai pun tidak.... [mode mengulur-ngulur waktu ON]
Arjuna: ukhti yang baik...
bidadari biru: <<semakin deg2an ON>>
Arjuna: sebelumnya ana ingin bertanya...
bidadari biru: silakan akhy... <<wajahnya pusat pasi>>
Arjuna: seberapa jauh anti mengenal ana...? [mode penuh karisma ON]
Arjuna: nampak dari luar, mungkin ana terlihat meyakinkan... [dengan suara yang ngebass ON]
bidadari biru: ana sudah yakin akhy...
bidadari biru: ana sudah mendapatkan informasinya dari orang2 dekat antum <<mode tetap yakin ON>>
bidadari biru: dan juga ana sudah tanyakan kepada Sang Pemilik Hati <<mode yakin, sangat, sangat yakin, ON>>
Arjuna: kalo memang demikian ana tak bisa lagih meragukan keyakinan anti....
Arjuna: tapi perlu anti tahu bahwa begitu banyak kekurangan ana... masa lalu ana begitu hitam pekat....
bidadari biru: ana yakin, antum akan terus memperbaiki diri antum menjadi lebih baik lagi dari hari kehari <<mode memotivasi ON>>
Arjuna: kalo anti tahu mungkin anti akan mencibir dan untuk sekedar menoleh pun enggan
Arjuna: [mode merasa hina ON]
Arjuna: namun....
Arjuna: jika...
Arjuna: memang....
Arjuna: anti yakin...
bidadari biru: Insya Allah engga salah akhy.... <<mode sangat yakin ON>>
bidadari biru: ana sudah istikhoroh, dan ana yakin dengan pilihan ini <<lagi2 mode sangat yakin ON>>
Arjuna: ukhti yang baik... [mode jaim on]
Arjuna: subhanallah, ana sungguh kaget dan tidak menyangka sama sekali sebelumnya...
bidadari biru: <<menanti sambil harap2 cemas>>
Arjuna: [jaim on]
bidadari biru: <<deg2an, serasa mau pingsan menunggu jawaban>>
Arjuna: sungguh suatu kehormatan bagi ana mendengar ungkapan isi hati anti....
Arjuna: layaknya khadijah r.a yang meminang sang Nabi...
Arjuna: namun....
Arjuna: [mode serius sekali, banget, pisan ON]
Arjuna: ana bukanlah sang Nabi... jauh bumi dari langit....
Arjuna: hanya sekedar menyerupai pun tidak.... [mode mengulur-ngulur waktu ON]
Arjuna: ukhti yang baik...
bidadari biru: <<semakin deg2an ON>>
Arjuna: sebelumnya ana ingin bertanya...
bidadari biru: silakan akhy... <<wajahnya pusat pasi>>
Arjuna: seberapa jauh anti mengenal ana...? [mode penuh karisma ON]
Arjuna: nampak dari luar, mungkin ana terlihat meyakinkan... [dengan suara yang ngebass ON]
bidadari biru: ana sudah yakin akhy...
bidadari biru: ana sudah mendapatkan informasinya dari orang2 dekat antum <<mode tetap yakin ON>>
bidadari biru: dan juga ana sudah tanyakan kepada Sang Pemilik Hati <<mode yakin, sangat, sangat yakin, ON>>
Arjuna: kalo memang demikian ana tak bisa lagih meragukan keyakinan anti....
Arjuna: tapi perlu anti tahu bahwa begitu banyak kekurangan ana... masa lalu ana begitu hitam pekat....
bidadari biru: ana yakin, antum akan terus memperbaiki diri antum menjadi lebih baik lagi dari hari kehari <<mode memotivasi ON>>
Arjuna: kalo anti tahu mungkin anti akan mencibir dan untuk sekedar menoleh pun enggan
Arjuna: [mode merasa hina ON]
Arjuna: namun....
Arjuna: jika...
Arjuna: memang....
Arjuna: anti yakin...
bidadari biru: bukankah muslim yang baik bukanlah yang tidak pernah salah, tetapi yang menyadari kesalahannya, dan berusaha memperbaikinya, dan berjanji untuk tidak mengulanginya.... <<masih jadi motivator ON>>
Arjuna: [termotivasi On]
bidadari biru: jika antum merasa lemah, ana yang akan menguatkan antum, demikian sebaliknya <<mode motivator ulung ON>>
bidadari biru: jika antum merasa sedih, ana yang akan menghilangkan kesedihan itu, demikian sebaliknya <<mode merayu ON>>
bidadari biru: jika antum bahagia, ana pun bahagia <<mode picisan ON>>
Arjuna: subahanallah ukht... sungguh... mata ana berkaca-kaca... [mode merasa diri ada dan dihargai ON]
Arjuna: sungguh anti "Bukan (sekedar) Bidadari"
bidadari biru: jika antum merasa lemah, ana yang akan menguatkan antum, demikian sebaliknya <<mode bersahabat ON>>
bidadari biru: jadi, mari kita hadapi semuanya, bersama-sama.... <<mode mengajak ON>>
bidadari biru: berdua, pasti lebih baik daripada sendirian bukan? <<mode sangat, sangat, sangat meyakinkan>>
bidadari biru: bagaimana akhy...?
Arjuna: ukhti yang baik...
bidadari biru: antum bersedia kan? <<mode optimis ON>>
Arjuna: ikhwan yg normal tentu tidak akan mempertimbangkan lagi kesediaannya...
bidadari biru: kan antum ikhwan normal, tadi sih jawabnya gitu <<mode menggoda ON>>
Arjuna: ya itulah ukht... karena ana ikhwan yg normal... rasanya tidak ada yg perlu lagi dipikirkan
bidadari biru: jadi, kapan antum menemui orang tua ana? <<mode ga sabaran ON>>
Arjuna: [sabar donk ukht]
Arjuna: [dalamhati si ikhwan]
Arjuna: hanya ada satu masalah dalam diri ana...
bidadari biru: lama banget yak endingnya
Arjuna: [maklum drama penentuan]
Arjuna: [harus berakhir hepi ending kan]
bidadari biru: <<ini mah bukan drama satu babak lagih, inih mah sinetron bersambung>>
Arjuna: novel
bidadari biru: lanjuutt...............
Arjuna: ok ukht...
Arjuna: ana tadi sebutkan hanya ada satu masalah...
Arjuna: semua ikhwan [menurut ana] mungkin permasalahannya sama [setidaknya untuk kaum grassroot seperti ana]
Arjuna: tabungan ana belum cukup ukht...
Arjuna: [sang ikhwan mengelus dada]
bidadari biru: engga apa-apa akhy... akad dulu aja, dananya engga besar <<mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: pernikahan kan sekali seumur hidup ukht [setidaknya itu menurut anggapan ana]
Arjuna: dan tentu pernikahan bukan hanya menyatukan dua hati tapi menyatukan dua keluarga juga
Arjuna: kalo kedua keluarga menyetujui sih alhamdulilah tapi kalo ingin rame2, pesta walimah, gmn ukht
bidadari biru: engga apa-apa akhy.... rame2nya nanti aja, yang penting pacarannya dihalalkan dulu. kan nanti bisa ngurus2 walimahannya bareng2 <<masih mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: bagaimana dengan jarak yg "memisahkan" kita ukht...
Arjuna: [mode minta solusi]
bidadari biru: jarak bukan kendala akhy... engga perlu nyari kuda, lama. naek bis aja <<mode realistis ON>>
bidadari biru: kalo udah nikah, terus masih berjauhan juga gpp, kan pacaran jarak jauh <<mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: kalo begitu...
Arjuna: karena anti begitu yakin dan ana pun termotivasi dengan keyakinan anti... BISMILLAH.... kita menikah [hepi ending]
Arjuna: [termotivasi On]
bidadari biru: jika antum merasa lemah, ana yang akan menguatkan antum, demikian sebaliknya <<mode motivator ulung ON>>
bidadari biru: jika antum merasa sedih, ana yang akan menghilangkan kesedihan itu, demikian sebaliknya <<mode merayu ON>>
bidadari biru: jika antum bahagia, ana pun bahagia <<mode picisan ON>>
Arjuna: subahanallah ukht... sungguh... mata ana berkaca-kaca... [mode merasa diri ada dan dihargai ON]
Arjuna: sungguh anti "Bukan (sekedar) Bidadari"
bidadari biru: jika antum merasa lemah, ana yang akan menguatkan antum, demikian sebaliknya <<mode bersahabat ON>>
bidadari biru: jadi, mari kita hadapi semuanya, bersama-sama.... <<mode mengajak ON>>
bidadari biru: berdua, pasti lebih baik daripada sendirian bukan? <<mode sangat, sangat, sangat meyakinkan>>
bidadari biru: bagaimana akhy...?
Arjuna: ukhti yang baik...
bidadari biru: antum bersedia kan? <<mode optimis ON>>
Arjuna: ikhwan yg normal tentu tidak akan mempertimbangkan lagi kesediaannya...
bidadari biru: kan antum ikhwan normal, tadi sih jawabnya gitu <<mode menggoda ON>>
Arjuna: ya itulah ukht... karena ana ikhwan yg normal... rasanya tidak ada yg perlu lagi dipikirkan
bidadari biru: jadi, kapan antum menemui orang tua ana? <<mode ga sabaran ON>>
Arjuna: [sabar donk ukht]
Arjuna: [dalamhati si ikhwan]
Arjuna: hanya ada satu masalah dalam diri ana...
bidadari biru: lama banget yak endingnya
Arjuna: [maklum drama penentuan]
Arjuna: [harus berakhir hepi ending kan]
bidadari biru: <<ini mah bukan drama satu babak lagih, inih mah sinetron bersambung>>
Arjuna: novel
bidadari biru: lanjuutt...............
Arjuna: ok ukht...
Arjuna: ana tadi sebutkan hanya ada satu masalah...
Arjuna: semua ikhwan [menurut ana] mungkin permasalahannya sama [setidaknya untuk kaum grassroot seperti ana]
Arjuna: tabungan ana belum cukup ukht...
Arjuna: [sang ikhwan mengelus dada]
bidadari biru: engga apa-apa akhy... akad dulu aja, dananya engga besar <<mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: pernikahan kan sekali seumur hidup ukht [setidaknya itu menurut anggapan ana]
Arjuna: dan tentu pernikahan bukan hanya menyatukan dua hati tapi menyatukan dua keluarga juga
Arjuna: kalo kedua keluarga menyetujui sih alhamdulilah tapi kalo ingin rame2, pesta walimah, gmn ukht
bidadari biru: engga apa-apa akhy.... rame2nya nanti aja, yang penting pacarannya dihalalkan dulu. kan nanti bisa ngurus2 walimahannya bareng2 <<masih mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: bagaimana dengan jarak yg "memisahkan" kita ukht...
Arjuna: [mode minta solusi]
bidadari biru: jarak bukan kendala akhy... engga perlu nyari kuda, lama. naek bis aja <<mode realistis ON>>
bidadari biru: kalo udah nikah, terus masih berjauhan juga gpp, kan pacaran jarak jauh <<mode ngasih solusi ON>>
Arjuna: kalo begitu...
Arjuna: karena anti begitu yakin dan ana pun termotivasi dengan keyakinan anti... BISMILLAH.... kita menikah [hepi ending]
selesai!!
1 komentar:
keren
Posting Komentar